Powered By Blogger

Jumat, 29 November 2013

Pot Bungga Dari Koran Bekas ( SENI-KU )


Mengubah Limbah Kertas  Menjadi Uang Kertas
Dari Sampah koran Bekas
Pot Dari Limbah Koran Bekas
Siang sahabat Admin semuanya.....
Tau kan kalian dengan Koran, yups siapa sih yang gak kenal dan tau Koran. ? semuanya pasti pernah membaca atau sekedar tau tentang media Cetak yang berbahan kertas dan bertuliskan berita ini. Koran merupakan salah satu media informasi yang berbahan kertas selain tabloid dan majalah, dan taukah sahabat admin semua kalau Saat ini kertas sudah menjadi suatu kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari pasti kita membutuhkan kertas untuk menulis, mencetak ataupun membungkus sesuatu. Dari aktivitas tersebut, tentu saja ada yang tidak terpakai yang akhirnya menjadi sampah.

Sepertinya, sampah kertas ini memang terlihat tidak terlalu berat. Akan tetapi sampah ini seringkali kita temukan dirumah, perkantoran, percetakan, dan sekolah. Oleh karena itu, jelas terlihat bahwa yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah yang dapat mangganggu kebersihan dan keindahan lingkungan karena berserakan dimana-mana. Padahal, sesungguhnya sampah kertas tersebut masih dapat dimanfaatkan kembali dengan cara di daur ulang menjadi kertas layak pakai yang memiliki nilai seni. Bahkan, dari hasil pembuatan kertas daur ulang tersebut dapat dibuat sesuatu benda baru yang tentunya memiliki nilai seni, seperti : tempat foto, tempat pinsil, dan aneka kreasi lainnya yang dapat dibuat sesuai dengan kreativitas seseorang.
Usaha ini sangat menarik karena dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat tentunya dengan modal yang tidak terlalu besar karena bahan baku utamanya adalah sampah kertas. Selain itu, dengan usaha ini berarti kita telah membantu pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Bahkan dengan pengolahan yang sederhana dan dikombinasikan dengan sampah alami dilingkungan sekitar kita maka aneka benda baru dapat bermanfaat dengan penampilan baru yang kaya akan nuansa alami.
Atas ide tersebut, aku berusaha membuat suatu bentuk baru diantaranya pot bungga anyaman dari bahan daur ulang dengan pertimbangan souvenir seperti tempat foto dan tempat pinsil yang telah banyak dijumpai sehingga dengan Pot Bungga dari bahan kertas Koran ini diharapkan dapat menjadi sebuah karya seni dari bahan kertas koran yang sedikit berbeda dari biasanya.
Sampah merupakan hal kecil yang sering dilupakan , namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal ini dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan menghasilkan sampah.
Saat mendengar kata sampah mungkin hal yang ada di benak kita hanyalah benda kotor dan tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang, kartas daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas. Bahan untuk membuat kertas daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus ,dan lain- lain.
Selain menjadi bahan untuk membuat kerajinan seni,atau untuk menyalurkan bakat kita dan mengembangkan imajinasi kita, kita juga bisa lho sulap limbah koran tadi menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan uang.  Hemz gak percaya ya....
Yuk kita bareng-bareng belajar mengubah limbah koran bekas itu menjadi salah satu barang seni yang bernilai jual hingga kita bisa mendapatkan uang.
Kali ini aku akan mengajak sahabat admin semua untuk membuat pot anyaman dari koran bekas.
Bahan-bahan yang diperlukan :
v               Kertas Koran Bekas ( bisa juga bekas majalah,karung semen,atau bahan kertas lainya)
v               Kardus bekas ( bekas Mie instan,air meneral,dll )
v               Gunting dan Cutter
v               Penggaris
v              Solasi kertas
v              Lem kayu yang berwarna Putih ( merk FOX )
Adapun Cara membuatnya sebagai berikut :
v  Ambil kardus bekas,potong membentuk pola pot,pot bisa disesuaikan dengan selera masing-masing,( di sini aku membuat bentuk persegi panjang dengan ukuran T.23 cm dan L.10 cm.)
v  Setelah pola kardus di potong satukan dengan Lem kayu Fox,hingga membentuk kotak pot.
v  Diamkan sampai bener-bener kering,agar lebih kuat tambahkan solasi kertas sudut-sudutnya
v  Sambil menunggu boks kardus kering ,kita bisa siapkan bahan untuk membuat lapisan luar kardus yang terbuat dari anyaman koran bekas
v  Ambil selembar kertas koran,lipat memanjang kira-kira seukuran satu jari tangan /2 cm.gunting atau potong menggunakan cutter.
v  Setelah potongan koran tadi banyak,ambil dan susun memanjang ( seperti kalo kota menganyam tikar ) dan sesuaikan panjang dengan lebar keliling boks kardus yang sudah kita bikin
v  Mulai anyam potongan kertas koran tadi ( anyaman bisa gunakan sesuai dengan keahlian dan selera admin sendiri-sendiri,di sini yang aku buat anyaman yang paling sederhana yaitu model anyaman langkah satu )
v  Setelah potongan koran semuanya selesai di anyam.dan boks kardus sudah kering,lumuri semua bagian luar boks kardus dengan lem kayu Fox,lalu tempelkan anyaman yang sudah di buat tadi mengelilingi boks sambil di teken teken berlahan agar rata.
v  Setelah selesai .ratakan dan gunting bagian-bagian sisa agar lebih rapi,diamkan sampai anyman koran bener-bener menempel pada boks
v  Finishingnya,,agar koran anyam lebih etnik biarkan saja asli tapa ewarnaan,tapi bisa juga di warnai menggnakan wantek sesuai dengan warna yang di kehendaki admis semua
v  Agar lebih menarik tambahkan sedikit aksesoris di depan poy dengan bungga-bungga kering dari dedaunan dan ranting-ranting
v  Dan eng ing eng....pot bungga dari limbah kardus dan koran udah jadi dan siap di pakai
 Ini dia foto-roto saat aku membuatnya....

Bahan dan Alat yang di gunakan

Ni kardus bekas yang udah di bentuk menjadi POT Bunga

Saat melipat kertas Koran

Hasil Lipatan Koran bekas


Saat Menganyam Hasil Lipatan Koran Bekas.
Hasil Anyaman Yang Sudah Jadi.

Menempelkan Anyaman Yang sudah jadi Kedalam Pot Kardus
 
Ini dia Hasilnya "POT Anyaman Koran Bekas"

 Semoga bermanfaat ya
Hijaukan Bumi Kita dengan Memanfaatkan apa yang bisa kita manfaatkan dari limbah...

Senin, 25 November 2013

Galery Pendidikan Seni Budaya Wisata dan Kuliner ( RAY N TUNG ): Budayaku ( Tata Cara Pernikahan Adat Jokjakarta )

Galery Pendidikan Seni Budaya Wisata dan Kuliner ( RAY N TUNG ): Budayaku ( Tata Cara Pernikahan Adat Jokjakarta )

Budayaku ( Tata Cara Pernikahan Adat Jokjakarta )


Pernikahan Adat Jogjakarta

Tata Cara Pernikahan Adat Jogjakarta  
Adat dan budaya yang ada di Indonesia sangatlah beragam, baik dari segi seni tari, kerajinan tangan atau pernikahan.  Dalam budaya setiap daerah-daerah juga pasti ada ciri khas tersendiri. Bagaimana jika  kali ini aku bahas dulu seperti apa sih tata cara adat sebuah pernikahan? Kita ke adat Jogjakarta dulu yah, daerah-daerah lain menyusul hehehehe ( pasti Adat lampung )
Pada adat Yogyakarta cara pernikahannya ada beberapa tahap, hemmm sedikit rumit nie. Tapi acara pernikahan emang ga gampangkan. Yuk lanjut simak apa yang admin ketahui soal tata cara pernikahan adat Jogjakarta.

*Nontoni
Nontoni adalah upacara untuk melihat calon pasangan yang akan dikawininya. Dimasa lalu orang yang akan nikah belum tentu kenal terhadap orang yang akan dinikahinya, bahkan terkadang belum pernah melihatnya, meskipun ada kemungkinan juga mereka sudah tahu dan mengenalataupernahmelihatnya.
Agar ada gambaran siapa jodohnya nanti maka diadakan tata cara nontoni. Biasanya tata cara ini diprakarsai pihak pria. Setelah orang tua si perjaka yang akan diperjodohkan telah mengirimkan penyelidikannya tentang keadaan si gadis yang akan diambil menantu. Penyelidikan itu dinamakan dom sumuruping banyu atau penyelidikan secara rahasia.
Setelah hasil nontoni ini memuaskan, dan siperjaka sanggup menerima pilihan orang tuanya, maka diadakan musyawarah diantara orang tua / pinisepuh si perjaka untuk menentukan tata cara lamaran.
*)Lamaran
Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu diantara pria dan wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa dirembug hari baik untuk menerima   lamaran atas persetujuanbersama.
Upacara lamaran: Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul oleh empat orang pria. Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain : Jadah, wajik, rengginan dan sebagainya. Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket,Jawa). Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara peningsetan. Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari pasaran pancawara dalam menentukan hari baik untuk upacara peningsetan dan hari ijab pernikahan.

*)Peningsetan
Kata peningsetan adalah dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, peningsetan jadi berarti pengikat. Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai pengikat dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin putri. Menurut tradisi peningset terdiri dari : Kain batik, bahan kebaya, semekan, perhiasan emas, uang yang lazim disebut tukon ( imbalan) disesuaikan kemampuan ekonominya, jodang yang berisi: jadah, wajik, rengginan, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu jenjang kelapa yang dipikul tersendiri, satu jodoh ayam hidup. Untuk menyambut kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur . Biasanya penentuan hari baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara peningsetan.

UpacaraTarub
Tarub adalah hiasan janur kuning ( daun kelapa yang masih muda ) yang dipasang tepi tratag yang terbuat dari bleketepe ( anyaman daun kelapa yang hijau ). Pemasangan tarub biasanya dipasang saat bersamaan dengan memandikan calon pengantin ( siraman, Jawa ) yaitu satu harisebelumpernikahanitudilaksanakan.
Untuk perlengkapan tarub selain janur kuning masih ada lagi antara lain yang disebut dengan tuwuhan. Adapun macamnya :
Dua batang pohon pisang raja yang buahnya tua/matang.
Dua janjang kelapa gading (cengkirgading,Jawa)
Dua untai padi yang sudah tua.
Dua batang pohon tebu wulung (tebuhitam)yanglurus.
Daun beringin secukupnya.
Daun dadap srep.
Tuwuhan dan gegodongan ini dipasang di kiri pintu gerbang satu unit dan dikanan pintu gerbang satu unit ( bila selesai pisang dan kelapa bisa diperebutkan pada anak-anak ) Selain pemasangan tarub diatas masih delengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan sbb. (Ini merupakan petuah dan nasehat yang adi luhung, harapan serta do’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ) yang dilambangkan melalui:
1. Pisang raja dan pisang pulut yang berjumlah genap.
2. Jajan pasar
3. Nasi liwet yang dileri lauk serundeng.
4. Kopi pahit, teh pahit, dan sebatang rokok.
5. Roti tawar.
6. Jadah bakar.
7. Tempe keripik.
8. Ketan, kolak, apem.
9. Tumpeng gundul
10. Nasi golong sejodo yang diberi lauk.
11. Jeroan sapi, ento-ento, peyek gereh, gebing
12. Golong lulut.
13. Nasi gebuli
14. Nasi punar
15. Ayam 1 ekor
16. Pisang pulut 1 lirang
17. Pisang raja 1 lirang
18. Buah-buahan + jajan pasar ditaruh yang tengah-tengahnya diberi tumpeng kecil.
19. Daun sirih, kapur dan gambir
20. Kembang telon (melati, kenanga dan kantil)
21. Jenang merah, jenang putih, jenang baro-baro.
22. Empon-empon, temulawak, temu giring, dlingo, bengle, kunir, kencur.
23. Tampah(niru) kecil yang berisi beras 1 takir yang diatasnya 1 butir telor ayam mentah, uang logam, gula merah 1 tangkep, 1 butir kelapa.
24. Empluk-empluk tanah liat berisi beras, kemiri gepak jendul, kluwak, pengilon, jungkat, suri, lenga sundul langit
25. Ayam jantan hidup
26. Tikar
27. Kendi, damar jlupak (lampu dari tanah liat) dinyalakan
28. Kepala/daging kerbau dan jeroan komplit
29. Tempe mentah terbungkus daun dengan tali dari tangkai padi ( merang )
30. Sayur pada mara
31. Kolak kencana
32. Nasi gebuli
33. Pisang emas 1 lirang
Masih ada lagi petuah-petuah dan nasehat-nasehat yang dilambangkan melalui : Tumpeng kecil-kecil merah, putih,kuning, hitam, hijau, yang dilengkapi dengan buah-buahan, bunga telon, gocok mentah dan uang logam yang diwadahi diatas ancak yang ditaruh di:
1.    Area sumur
2. Area memasak nasi
3. Tempat membuat minum
4. Tarub
5. Untuk menebus kembarmayang ( kaum )
6. Tempat penyiapan makanan yanh akan dihidangkan.
7. Jembatan
8. Prapatan.
5. Nyantri

Nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri 1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan dirumsh saudara atau tetangga dekat. Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap dit3empat sehingga tidak merepotkan pihak keluarga pengantin putri.

Upacara Siraman
Siraman dari kata dasar siram ( Jawa ) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar menjadi suci dan murni. Bahan-bahan untuk upacara siraman :
Kembang setaman secukupnya
Lima macam konyoh panca warna ( penggosok badan yang terbuat dari beras kencur yang dikasih pewarna)
Dua butir kelapa hijau yang tua yang masih ada sabutnya.
Kendi atai klenting
Tikar ukuran ½ meter persegi
Mori putih ½ meter persegi
Daun-daun : kluwih, koro, awar-awar, turi, dadap srep, alang-alang
Dlingo bengle
Lima macam bangun tulak ( kain putih yang ditepinnya diwarnai biru)
Satu macam yuyu sekandang ( kain lurik tenun berwarna coklat ada garis-garis benang kuning)
Satu macam pulo watu (kain lurik berwarna putih lorek hitam), 1 helai letrek ( kain kuning), 1 helai jinggo (kain merah).
Sampo dari londo merang ( air dari merang yang dibakar didalam jembangan dari tanah liat kemudian saat merangnya habis terbakar segera apinya disiram air, air ini dinamakan air londo)
Asem, santan kanil, 2meter persegi mori, 1 helai kain nogosari, 1 helai kain grompol, 1 helai kain semen, 1 helai kain sidomukti atau kain sidoasih
Sabun dan handuk.
Saat akan melaksanakan siraman ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
Tumpeng robyong
Tumpeng gundul
Nasi asrep-asrepan
Jajan pasar, pisang raja 1 sisir, pisang pulut 1 sisir, 7 macam jenang
Empluk kecil ( wadah dari tanah liat) yang diisi bumbu dapur dan sedikit beras
1 butir telor ayam mentah
Juplak diisi minyak kelapa
1 butir kelapa hijau tanpa sabut
Gula jawa 1 tangkep
1 ekor ayam jantan
Untuk menjaga kesehatan calon pengantin supaya tidak kedinginan maka ditetapkan tujuh orang yang memandikan, tujuh sama dengan pitu ( Jawa ) yang berarti pitulung (Jawa) yang berarti pertolongan. Upacara siraman ini diakhiri oleh juru rias ( pemaes ) dengan memecah kendi dari tanah liat.

*) Midodareni

Midodareni berasal dari kata dasar widodari ( Jawa ) yang berarti bidadari yaitu putri dari sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Midodareni biasanya dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.
Saat akan melaksanakan midodaren ada petuah-petuah dan nasehat serta doa-doa dan harapan yang di simbulkan dalam:
Sepasang kembarmayang ( dipasang di kamar pengantin )
Sepasang klemuk ( periuk ) yang diisi dengan bumbu pawon, biji-bijian, empon-empon dan dua helai bangun tulak untuk menutup klemuk tadi
Sepasang kendi yang diisi air suci yang cucuknya ditutup dengan daun dadap srep ( tulang daun/ tangkai daun ), Mayang jambe (buah pinang), daun sirih yang dihias dengan kapur.
Baki yang berisi potongan daun pandan, parutan kencur, laos, jeruk purut, minyak wangi, baki ini ditaruh dibawah tepat tidur supaya ruangan berbau wangi.
Adapun dengan selesainya midodareni saat jam 24.00 calon pengantin dan keluarganya bisa makan hidangan yang terdiri dari :
Nasi gurih
Sepasang ayam yang dimasak lembaran ( ingkung, Jawa )
Sambel pecel, sambel pencok, lalapan
Krecek
Roti tawar, gula jawa
Kopi pahit dan teh pahit
Rujak degan
Dengan lampu juplak minyak kelapa untuk penerangan ( jaman dulu)

*) Upacara Langkahan
Langkahan berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan disini dimaksudkan apabila pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta izin kepada kakak yang dilangkahi.

*) Upacara Ijab
Ijab atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin. Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan / menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin perempuan. Upacara ijab qobul biasanya dipimpin oleh petugas dari kantor urusan agama sehingga syarat dan rukunnya ijab qobul akan syah menurut syariat agama dan disaksikan oleh pejabat pemerintah atau petugas catatan sipil yang akan mencatat pernikahan mereka di catatan pemerintah.

*) Upacara Panggih
Panggih ( Jawa ) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih bisa dilaksanaakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara panggih dapat segera dimulai.
Untuk melengkapi upacara panggih tersebut sesuai dengan busana gaya Yogyakarta dengan iringan gending Jawa:
1. Gending Bindri untuk mengiringi kedatangan penantin pria
2. Gending Ladrang Pengantin untuk mengiringi upacara panggih mulai dari balangan (             saling melempar ) sirih, wijik ( pengantin putri mencuci kaki pengantin pria ), pecah telor oleh pemaes.
3. Gending Boyong/Gending Puspowarno untuk mengiringi tampa kaya (kacar-kucur), lambang penyerahan nafkah dahar walimah. Setelah dahar walimah selesai, gending itu bunyinya dilemahkan untuk mengiringi datangnya sang besan dan dilanjutkan upacara sungkeman
Demikianlah sedikit banyak tentang Tata cara melksanakan upacara dengan menggunakan Adat jokjakarta sedikit ribet memang .dan kebanyakan dari tata upacara itu sekarang ini sudah di minimalikan dengan hanya memakai beberapa hal saja.tentunya dengan tidak mengurangi nilai adat dan budaya yang sudah ada di pakemnya.

Tulisan ini aku buat dan aku ambil dari beberapa artikel dari miliknya www.Mentari.bis
Untuk foto-foto aku ambil dari berbagai sumber yang ada di internet.
Semoga sedikit informasi Budaya,khususnya Budaya pernikahan ini dapat berguna bagi admin semuanya.....
I love budaya Indonesia...........

Minggu, 24 November 2013

PESONA TANGGAMUS 2 ( Hutan Lumut Di Puncak Tanggamus )


PESONA HUTAN LUMUT DI PUNCAK TANGGAMUS
Sebuah kenangan kecil yang takterlupakan.....


Hai sobat semua.....
Pernah mendengar nama Gunung Tanggamus ?
Itu adalah nama sebuah Gunung berketinggian 2.100 mpdl di Propinsi lampung, tepatnya di kabupaten Tanggamus, nama Kabupaten pemekaran di Propinsi Lampung Selatan itu di ambil dari nama gunung tersebut.
Gunung Tanggamus
Gunung Tanggamus memiliki pemandangan yang menawan. Dari salah satu punggungnya kita dapat menikmati pemandangan Teluk semangka, teluk terdalam dan terbesar di Lampung. Kita dapat melihat kapal-kapal nelayan yang sedang melaut atau kapal-kapal tangker yang sedang menggangkut minyak di teluk ini.
Teluk Semangka di lihat dari Puncak Tanggamus

Setiap sabtu dan minggu banyak para pendaki yang berdatangan untuk menikmati puncak tanggamus,atau hanya sekedar menikmati punggung tanggamus untuk bermalam dan menikmati kesejukannya. Mereka rata-rata terdiri dari para pelajar,atau club-club pecinta alam Lampung. Kebanyakan mereka mengadakan perkemahan atau sekedar acara pelantikan buat anggota club barunya.

Ada satu tempat di Gunung Tanggamus yang menjadi favorit para pendaki. Tempat ini dinamai Bascamp Sonokeling,pepohonan yang di tanam Dinas Kehutanan Propinsi Lampung sekitar 45 Tahun silam.karena di bascamp ini para pendaki bisa menggelar perkemahan. Tempat ini berada kurang lebih 2 jam perjalanan pendakian. Rasanya pas betul di jadikan sebagai tempat peristirahatan setelah mendki punggung Gunung tanggamus dengan kemiringan 45 derajad tersebut.

Kiki & Darwin di Ujung aspal Desa Tanggamus
Jalur pendakian yang umum adalah melalui desa Tanggamus. Desa ini terletak tepat di kaki gunung Tanggamus sebuah desa yang banyak menyimpan kisah-kisah mistis itu. Desa Tanggamus masuk dalam kecamatan Gisting,untuk naik kesana kita perlu naik ojek dari pasar Gisting atau bisa juga berjalan kaki sekitar 5 km dari pasar gisting.

Untuk pendakia, jalur paling umum adalah dari gisting, trek awal permulaan ini cukup terjal dan disana kita juga akan melewati perkebunan kopi dan kol rakyat yang ada disana. Setelah itu akan menghadapi sebuah trek terjal dengan kemiringan sekitar 65 derajat untuk didaki. Disini para tracking untuk menggunakan sepatu tracking agar tidak terpelesat sampai kebawah kembali. Setelah itu treknya cukup melewati batu dan pohon berliku untuk mencapai basecamp awal para pendaki.
Basecamp para pendaki ini sudah mencapai ketinggian 800 mdpl, masih butuh 1312 mdpl lagi untuk mencapai puncak yang tingginya 2112 mdpl.
Namun jangan rasa capek serta perjuangan yang cukup sulit itu akan terbalas dengan hadian yang amat sangat menggagumkan,pendaki akan menemukan Hutan lumut yang sangat sejuk dan eksotik di puncak dengan hembusan sejuk semilir angin.
Trek awal Pendakian yang sudah lumayan terjal
Hutan Bambu selama di perjalanan ke Base came


Kaki Gunung Tanggamus berdiri kokoh di antara 3 kecamatan,yakni Kota Agung,Gisting,dan Ulu belu.di punggung gunung yang ada di Keccamatan Ulubelu tersimpan sumber panas bumi yang belum terkelola,namun secra umum punggung gunung yang dikelilingi desa-desa dari tiga kecamatan tersebut sudah menjadi kebun kopi rakyat. Pohon-pohon besar sudah lama hilang dan di gantikan tanaman kopi.

Gunung ini sangat eksotis, puncaknya yang selalu ditutupi kabut menyimpan sesuatu yang tak dimiliki gunung lain,yakni hutan lumut. Hutan lumut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki, bagi para kalangan pendaki ada istilah atau ungkapan “kalau belum sampai di hutan lumut, berarti belum sampai di Tanggamus” sebuah ungkapan yang tak berlebihan karna memang hutan lumut ini tepat berada di puncak Gunung Tanggamus.

Untuk melakukan pendakian di Gunung Tanggamus tidak bisa sembarang waktu. Tenggah hari adalah waktu yang  paling tepat untuk naik ke puncak. Bila terlalu pagi atau terlalu sore puncak tanggamus di selimuti kabut tebal yang membahayakan.
Nampang dulu dengan latar panorama tanggamus heheheheh



Di kawasan puncak Tanggamus masih bisa kita temui tanaman khas hutan hujan tropis seperti rotan,meranti,krui,balau, dan di sini pakis hutan masih tumbuh rapat suara siamang dan monyet juga masih bisa kita dengar ketika kita berada di punccak tanggamus.

Hanya sedikit kawasan itulah yang tersisa untuk flora dan fauna berkembang biak di Gunung Tanggamus selebihnya mulai dari kaki hingga seluruh lingkaran punggung gunung sudah di jamah tangan manusia yang mengubahnya menjadi perkebunan kopi dan sayur mayur.

perjalanan ini ku lakukan 2 tahun yang lalu ( 14 Nopember 2011 )
kenangan yang pengen ku ulang lagi.....semoga sehat dan umur panjang amiiiiin....