Powered By Blogger

Jumat, 22 November 2013

Kumpulan Cerpenku part One ( Seandainya Dia tahu Oleh : QQ Damaswarha )


Seandainya Dia Tahu.... ....
                             Karya : QQ Damaswarha

sampul depan cerpen seandainya dia tahu
Mata nani tak dapat lepas dari satu titik itu,lantas bintang kejoranya mulai diliputi kabut tipis,bibirnya yang merah basah,dikatupnya erat-erat namun tetap saja beberapa detik kemudian suaranya lirih memanggil “ Nanang...”

Jangan harap Nanang akan berpaling,karena panggilan nani hanya berupa bisikan yang hilang diterbangkan angin,jangan harap juga Nanang akan melambaikan tanganya,sebab saat itu nanang sedang bercengkrama dengan Devie,salah seorang teman mereka juga di “OPTIK MITRA VISION”
.
Nani layak bersedih,soalnya selama hampir setengah tahun ini ia dekat dengan nanang,hatinya berbunga-bunga ketika nanang menyatakan isi hatinya,walaupun ungkapan nanang hanya sebatas sms di handponya,atau sekedar bercanda di atas mobil ketika mereka sedang berangkat kerja,atau duduk di warung sebelah OPTIK sambil makan ketoprak dan es jus mangga,nani amat merasa bahagia menjalaninya.
“jadi,kapan dong aku boleh apel kerumahmu ?”tanya nanang sambil mengaduk-aduk jus mangga pesananya, kamis kemarin saat mereka sempet makan siang bareng.
“please dech,nang....,Orang tuaku galak banget,mereka tidak suka melihatku pacaran
”elak nani agak Canggung”.
“tapi kita kan sudah dewasa,nik.bahkan kita sudah kerja,sudah selayaknya kita memikirkan hal yang jauh kedepan,masa sih orang tuamu segitu kolotnya mengekang kamu untuk pacaran ?.
Nani mengusap pipinya perlahan,dia tahu sikap nanang yang bila menginginkan sesuatu akan meraihnya sampai dapat .”mungkin beberapa bulan lagi dech,nang !”
“maksud kamu setelah aku mapan gitu.”
“mungkin”
“nan,aku bosan pacaran hanya smsan,telponan tiap hari,kadang-kadang aku ingin Menjemputmu kerumah,lalu mengajakmu nonton,atau sekedar main-main ka chandra,dengan sepengetahuan ma’e dan pa’e kamu.

“seandainya kamu tahu,aku juga kepengen dua-duaan dengan kamu dibioskop sambil berpelukan atau makan ketoprak di pendopo pringsewu bareng dengan kamu hanya berduaan saja,seperti pasangan yang lainya ditiap malam minggu,tapi ma’e pa’e pastilah akan........”
“justru,itu nan..! aku ingin berkunjung kerumahmu dan akan kuliat apa reaksi merek ketika aku datang.bukan hanya backstreet terus-terusan aja.... sembunyi sembunyi gini DOSA !!!!!
Nani masih meminta waktu sampai pulang kerja di sabtu siang,nanangpun mengiyakan sambil kabur dengan motornya.
Maklum,nani tak ingin orang tuanya sampai tau kalau dia selama ini sudah mempunyai seorang pangera dalam hatinya,namun alangkah kagetnya nani ketika dia sedang melihat TV di ruang tengah,datang nanang yang di antar Nia pembantunya sudah nonggol di hadapanya,sore itu nanang pangeran hatinya nampak necis dan rapi....ganteng sekali penampilanya sore itu,dalam pandanganya Pangeranya itu terlihat seperti bintang korea lie min Hoo

“selamat sore,pak..bu...? ketika melihat kedua orang tua nanik.
Pa’e dan ma’e yang sore itu sedang santai mengobrol di ruang tengah sontak menoleh kearah suara nanang,nani bisa menyimpulkan kedua orang tuanya pasti bertampang masam ketika melihat nanang  dan menjabat tangan nanang.hal itu membuat dia tak dapat menutupi rasa gelisahnya sepanjang obrolan diteras depan,apalagi Ipul ,adiknya bolak-balik menyibakkan tirai jendela.
“nang,kamu pasti tersinggung ya ?”
Tanya nanik.setelah mereka ngobrol di teras depan rumah.
“iya,sih,Orang tuamu langsung anti pati kayaknya,tapi tak apa,justru aku jadi lebih tau keadaan rumahmu sekarang,kan ?
sudah malam nih,sebaiknya aku pamit pulang,apa aku perlu pamit sama mereka ?
Pa’e dan ma’e menolak untuk keluar rumah,sehinga lagi-laagi nanik hanya bisa meminta maaf kepada nanang,pasti nanang kecewa,hanya saja ia juga tak bisa berbuat apa-apa.
ciuman nanang di pipi nanik membuatnya merasa kian bersalah.
                                                            *** ***
“Nan,kesini dong...,panggil Nanang ketika dia melihat Nanik celingukan di kantin samping optik tempat mereka bekerja,ia menghampiri nanang yang segera memesankan jus mangga kesukaanya.
“tadi aku liat kamu dan Devie....”
“oh,itu...,iya si Devie mati-matian mengajakku untuk melihat konser noah di pendopo,karena dia punya dua tiket hadiah dari ayahnya ,ceritanya tadi padaku.sayangnya acara itu malam minggu besok,jadi kukatakan padanya apa kamu membolehkan atau tidak aku melihat konser denganya.”
Kejujuran nanang mengores hati nani ,seperti paku berkarat ditancapkan tepat di ulu hatinya,apakah ia akan bilang tidak padahal mereka sendiri tidak pernah menikmati malam minggu bersama,Tapi nanang adalah Pacarnya,ia berhak melarangnya ,bukan,? Kalau nanik mengijinkan mereka pergi,bukan mustahil Devie akan semakin melancarka PeDeKatenya kepada nanang.
“kenapa harus kamu,nang..?”
“Devie tau sekali kalau aku suka nonton konser musik.
“hah,pertanyaan bodoh,”ucap nani dalam hati.ia sendiri pernah membelikan satu tiket untuk nanang waktu lalu yang langsung disambut suka cita oleh nanang walaupun saat itu bukan band setenar NOAH...kalau gak salah waktu itu hanya konser dangdut TRIO MACAN di lapangan tangsi.
“terserah kamu sajalah”,keluh nanik.
“hei,,kamu tidak marah?.kenapa tidak melarangku pergi? Kamu kan pacarku,nik..?”
“nang....seandainya kamu tahu isi hatiku ?,tapi kamu bebas menentukan pilihan.”
Nanang melongong memandang gadisnya,ia tidak mengerti dengan sikap nanik yang seperti itu,teringat lagi betapa dia kagum dengan nani yang tidak sombong walaupun dia anak orang kaya,dari  iseng-iseng memperhatikan,lama-lama nanag jatuh cinta beneran,puisi-puisi gubahan dari mbah google teratur dia kirim melalui sms,dan tidak disangka nanik menyukai puisinya itu,bahkan membalasnya juga.pada akhirnya nanang bisa meraih hati nanik karena kelambutan dan kesentimentilan sifatnya.
“Nan....aku juga sayang sama kamu,,,,tapi penawaran Devie benar-benar.....”
“pergi saja,aku tidak apa-apa.”
Duh....seandainya saja,nanik melarang nanang waktu itu,mungkin saat ini nanang masih bersamanya.tapi lihatlah.lagi-lagi ia musti melihat Devie berduaan dengan pacarnya,tanpa malu-malu dan di tengah keramaian temen-temen kantornya.
“kamu nggak marah dengan tingkah Devie yang seperti itu,? Tanya Rollis.”
“marah juga percuma.mbak....”
“tapi kan........”
“kan sudah aku ceritakan akhir malam minggu kami.buyar deh...pa’e dan ma’eku langsung saja menyemprotku habis-habisan.aku saja sampai malu dengan adikku.”
“kamu belum boleh P-A-C-A-R-A-N....?”hahahahahahahah sontak rollis dan sinta ketawa.....!
“boleh,sih.tapi................”
“karena nanang hitam dan kamu putih.....?”
“karena kamu darah biru dan nanang orang biasa .gittuuuu?”
“he’eh.....”
Nani mengganguk lesu.dan Rollis tak berani mengusik sahabatnya lagi.yang Rollis tau,pastilah drama percintaan mereka akan berakhir dengan menyisakan sakit hati dihati keduanya,cepat atau lambat.
Nanang tentu saja tahu,diujung sana nanik tentu saja memandanginya bersama Rollis.tetapi diapun harus mengakhiri ini dengan pelan-pelan,semalaman orang tua nani membaca sms darinya,dan itu membuahkan kemarahan yang amat sangat,,keteledoran nanik membuat semua ini makin menjadi runyam.
Jalan pikiran mereka memang tidak sealur dengan idialisme orang tua mereka.segala bibit,bebet,bobot,yang diomongkan orang tua nanang membuat kepala nanang pening mendadak.memangnya kalau mereka pacaran sekarang akan menikah besok...atau lusa....?”salahkah bila dia pacaran dengan nanik yang cantik dan baik hati itu ?
Salah menurut ayahnya,karena gadist itu tidak sederajad dengan mereka,salah kata ibunya karena mencintai gadis itu seperti menunggu air di padang tandus..
Nanang menyesal,kenapa dia dulu hanya menamatkan SMU dan menolak untuk kuliah ,hingga sekarang sudah kerjapun hanya menjadi karyawan biasa,andai saja dulu dia kuliah pasti sekarang ini dia akan mempunyai sedikit jabatan di kantor ini bukan hanya menjadi karyawan,dan itupun karyaawan kontrak.sedangkan nanik dia adalah temen sekantor yang jabatanya sepuluh kali diatasku,,,kenapa cinta bisa mempertemukan mereka...kenapa aku musti jatuh cinta dengan nanik;kenapa nanik harus pula mencintainya dan tidak menolaknya waktu itu ? nanang menyesal kenapa ia hanya seorang lulusan SMU yang baru saja mengenal dan menikmati indahnya cinta.mungkin seaandainya dia adalah menejer dan bekerja dengan mapan,seandainya segala tatanan kehidupan dan norma-norma kejam yang sudah terpatri turun temurun ini bisa didobraknya untuk tetap bisa miliki nanik,siapa sih yang rela melepaskan gadis cantik,mapan baik hati seperti nanik...?”
Maka,di siang menjelang sore itu,mereka tidak langsung pulang tetapi mereka janji saling menunggu di depan pendopo alun-alun pringsewu.
“kau bilang apa pada sopirmu, nan?” tanya nanang memulai obrolan mereka.
“ku bilang saja masih ada rapat,buat pengembangan usaha ditulang bawang.”
“nan.tentunya kau sudah tahu apa yang akan aku omongkan ,kan?”
“nanik menganguk..”
Belum lagi nanang memulai ucapan berikutnya.air mata nanik sudah meluncur membasahi pipinya yang putih bersih tanpa jerawat itu.tidak hanya menitik bahkan sekarang menganak sungai,sehingga nanang merasa tidak tega.
“seandainya ,kamu tahu isi hatiku nang,,,,”
“aku juga ingin bilang begitu padamu,,,,.cinta kita tulus dan indah,nik....!Tetapi banyak sekali pertimbangan yang telah merusaknya...”
“iya...nang...dan sayangnya kita memilih mengorbankan kemanisan Cinta ini ketimang memperjuangkan untuk mempertahankanya,”nanik masih terisak..”
Nanang membenarkan dalam hati.Apalah artinya mereka dimata orang tua mereka yang tengah berjuang memberikan yang terbaik menurut pandangan mata mereka,sekeras apapun nanang dan nanik ingin memberontak,tak’kan semudah itu meluluhkan hati kedua orang tua mereka.
“apa kamu merasakan sakit yang sama di hati ini,nik.?” Tanya nanang berlahan.
Nanik hanya isa mengganguk sekilas,Tidak tahukah nanang,saat ini ada sebongkah batu didalam dadanya yang membuatnya merasa tercekik sampai sesak sekali dadanya.
Mereka berpelukan erat,Tidak ada yang melihat ketika nanang mencium pacarnya,hangat dan dalam,sebuah tanda berpisah yang murni keluar dari lubuk hati mereka.Karena setelah ini,mereka akan ditenggelamkan oleh ikatan norma,adat,suku,dan seterusnya,yang entah sampai kapan akan terus mengungkung kebiasaan mereka.
Pendopo benar-benar telah sepi.Nanang dan Nanik bergandengan tangan sampai di pertigaan bunderan pring kumpul,dua pasang mata mereka masih menyisakan tetes air mata terakhir sebagai lambang perpisahan.* 

Tamat



Biografi Pengarang.
QQ Damaswarha adalah nama pena dari hakiem Pradhila Arhe Dwipa ( Ari Kuswanto ),pria kelahiran Jokjakarta 29 tahun silam ini sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Keguruan di Kampus STKIP Metro,Saat ini QQ juga masih bekerja di Lembaga Pendidikan Di Kabupaten Tulang Bawang tepatnya di TK N Pembina Tulang Bawang.Hoby menulis sudah dia geluti dari sejak dia masih duduk di bangku SMK di jokjakarta,sayang bakatnya itu tidak sempat tersalurkan di meja kampus karena dia memilih kuliah di jurusan pendidikan.
Kumpulan tulisan-tulisanya sempat dia arsipkan di perpustakaan mini di kamarnya,salah satu karyanya yang sempet di terbitkan adalah sebuah kumpulan puisi yang berjudul 101 Puisi Dalam segelas Kopi


1 komentar: