Powered By Blogger

Minggu, 24 November 2013

PESONA TANGGAMUS 2 ( Hutan Lumut Di Puncak Tanggamus )


PESONA HUTAN LUMUT DI PUNCAK TANGGAMUS
Sebuah kenangan kecil yang takterlupakan.....


Hai sobat semua.....
Pernah mendengar nama Gunung Tanggamus ?
Itu adalah nama sebuah Gunung berketinggian 2.100 mpdl di Propinsi lampung, tepatnya di kabupaten Tanggamus, nama Kabupaten pemekaran di Propinsi Lampung Selatan itu di ambil dari nama gunung tersebut.
Gunung Tanggamus
Gunung Tanggamus memiliki pemandangan yang menawan. Dari salah satu punggungnya kita dapat menikmati pemandangan Teluk semangka, teluk terdalam dan terbesar di Lampung. Kita dapat melihat kapal-kapal nelayan yang sedang melaut atau kapal-kapal tangker yang sedang menggangkut minyak di teluk ini.
Teluk Semangka di lihat dari Puncak Tanggamus

Setiap sabtu dan minggu banyak para pendaki yang berdatangan untuk menikmati puncak tanggamus,atau hanya sekedar menikmati punggung tanggamus untuk bermalam dan menikmati kesejukannya. Mereka rata-rata terdiri dari para pelajar,atau club-club pecinta alam Lampung. Kebanyakan mereka mengadakan perkemahan atau sekedar acara pelantikan buat anggota club barunya.

Ada satu tempat di Gunung Tanggamus yang menjadi favorit para pendaki. Tempat ini dinamai Bascamp Sonokeling,pepohonan yang di tanam Dinas Kehutanan Propinsi Lampung sekitar 45 Tahun silam.karena di bascamp ini para pendaki bisa menggelar perkemahan. Tempat ini berada kurang lebih 2 jam perjalanan pendakian. Rasanya pas betul di jadikan sebagai tempat peristirahatan setelah mendki punggung Gunung tanggamus dengan kemiringan 45 derajad tersebut.

Kiki & Darwin di Ujung aspal Desa Tanggamus
Jalur pendakian yang umum adalah melalui desa Tanggamus. Desa ini terletak tepat di kaki gunung Tanggamus sebuah desa yang banyak menyimpan kisah-kisah mistis itu. Desa Tanggamus masuk dalam kecamatan Gisting,untuk naik kesana kita perlu naik ojek dari pasar Gisting atau bisa juga berjalan kaki sekitar 5 km dari pasar gisting.

Untuk pendakia, jalur paling umum adalah dari gisting, trek awal permulaan ini cukup terjal dan disana kita juga akan melewati perkebunan kopi dan kol rakyat yang ada disana. Setelah itu akan menghadapi sebuah trek terjal dengan kemiringan sekitar 65 derajat untuk didaki. Disini para tracking untuk menggunakan sepatu tracking agar tidak terpelesat sampai kebawah kembali. Setelah itu treknya cukup melewati batu dan pohon berliku untuk mencapai basecamp awal para pendaki.
Basecamp para pendaki ini sudah mencapai ketinggian 800 mdpl, masih butuh 1312 mdpl lagi untuk mencapai puncak yang tingginya 2112 mdpl.
Namun jangan rasa capek serta perjuangan yang cukup sulit itu akan terbalas dengan hadian yang amat sangat menggagumkan,pendaki akan menemukan Hutan lumut yang sangat sejuk dan eksotik di puncak dengan hembusan sejuk semilir angin.
Trek awal Pendakian yang sudah lumayan terjal
Hutan Bambu selama di perjalanan ke Base came


Kaki Gunung Tanggamus berdiri kokoh di antara 3 kecamatan,yakni Kota Agung,Gisting,dan Ulu belu.di punggung gunung yang ada di Keccamatan Ulubelu tersimpan sumber panas bumi yang belum terkelola,namun secra umum punggung gunung yang dikelilingi desa-desa dari tiga kecamatan tersebut sudah menjadi kebun kopi rakyat. Pohon-pohon besar sudah lama hilang dan di gantikan tanaman kopi.

Gunung ini sangat eksotis, puncaknya yang selalu ditutupi kabut menyimpan sesuatu yang tak dimiliki gunung lain,yakni hutan lumut. Hutan lumut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki, bagi para kalangan pendaki ada istilah atau ungkapan “kalau belum sampai di hutan lumut, berarti belum sampai di Tanggamus” sebuah ungkapan yang tak berlebihan karna memang hutan lumut ini tepat berada di puncak Gunung Tanggamus.

Untuk melakukan pendakian di Gunung Tanggamus tidak bisa sembarang waktu. Tenggah hari adalah waktu yang  paling tepat untuk naik ke puncak. Bila terlalu pagi atau terlalu sore puncak tanggamus di selimuti kabut tebal yang membahayakan.
Nampang dulu dengan latar panorama tanggamus heheheheh



Di kawasan puncak Tanggamus masih bisa kita temui tanaman khas hutan hujan tropis seperti rotan,meranti,krui,balau, dan di sini pakis hutan masih tumbuh rapat suara siamang dan monyet juga masih bisa kita dengar ketika kita berada di punccak tanggamus.

Hanya sedikit kawasan itulah yang tersisa untuk flora dan fauna berkembang biak di Gunung Tanggamus selebihnya mulai dari kaki hingga seluruh lingkaran punggung gunung sudah di jamah tangan manusia yang mengubahnya menjadi perkebunan kopi dan sayur mayur.

perjalanan ini ku lakukan 2 tahun yang lalu ( 14 Nopember 2011 )
kenangan yang pengen ku ulang lagi.....semoga sehat dan umur panjang amiiiiin....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar